Profil

Profil Kampus

Berkembangnya Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatima Parepare tidak lepas dari peran Yayasan Sentosa Ibu sebagai Badan Hukum Penyelenggara yang didirikan oleh dr. A. L. Ong Kie Hong, S. B. Oentoe- Kalesaran, T. Lie Siang Koang, H.A.M. Awondatu-Rampen, S. B. Makalev – Rhemrev dengan Akta Notaris Richard Claproth di Makassar tanggal 14 September 1954. Yayasan Sentosa Ibu berkedudukan pertama kali di Jalan Thamrin No. 5 – 7 Makassar, PO Box 185 telepon ( 0411) 315744.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatima Parepare (STIKES) yang merupakan perubahan bentuk dari Akademi Keperawatan Fatima Parepare, adalah Intitusi Milik Keuskupan Agung Makassar dan pengelolaan dilakukan oleh Yayasan Sentosa Ibu, mempunyai sejarah yang panjang, yang sudah dimulai sejak tahun 1968, dengan didirikannya Sekolah Penjenjang Kesehatan Umum (SPKU) yang dirintis pertama kali oleh misionaris Kongregasi Birawati Karya Kesehatan yang berkarya dan merintis berdirinya Rumah Sakit Fatima Parepare. Sekolah kesehatan tersebut didirikan dengan maksud mendukung produktifitas tenaga kesehatan yang menunjang karya pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat dengan tenaga-tenaga perawat yang berkualitas. Dengan mendirikan sekolah kesehatan sendiri, Rumah Sakit Fatima dapat lebih optimal mengukur dan meningkatkan standar mutu pelayanan kesehatan yang sesuai SOP (Standar Operational Procedure).
Sekolah Penjenjang Kesehatan Umum (SPKU) dirintis oleh para misionaris Biarawati Karya Kesehatan (BKK) yang dipimpin oleh Sr. Joanna van Miltenburg, BKK., tahun 1963. Semula SPKU masih berstatus lembaga pendidikan tenaga pembantu perawat, hingga akhirnya, tahun 1967 berdasarkan surat keputusan No. 35/Pend diizinkan menyelenggarakan Sekolah Penjenang Kesehatan Tingkat Atas C dengan lama pendidikan 2 tahun. Sr. Joanna sebagai kepala sekolah pertama, dimana lembaga ini memulai proses pendidikan tenaga kesehatan pada 1 Januari 1968 dengan jumlah siswa sebanyak 15 orang.
Mempertimbangkan berbagai situasi dan kondisi serta kebutuhan Sekolah Penjenang Kesehatan Tingkat Atas C diubah menjadi Sekolah Penjenang Kesehatan Umum (SPKU) yang beroperasi sejak tahun 1968-1982. Pada tahun 1982, SPKU mengalami perubahan menjadi SPK sesuai dengan peraturan pemerintah yang pada masa itu menutup SPKU. Lembaga Pendidikan SPK menyelenggarakan program pendidikan untuk 3 tahun. Namun SPK baru dapat efektif memulai proses belajar-mengajar pada tahun 1984, karena sebelumnya kesulitan tenaga pengajar.
Kesulitan itu kemudian teratasi dengan bantuan tenaga pengajar dari SPK Stella Maris Makassar yang mengirimkan salah satu tenaganya yakni Petrus Seer. SPK Fatima mulai proses pendidikan pada 1 September 1984 dengan dikeluarkannya izin penyelenggaraannya berdasarkan SK Menteri Kesehatan No. 114.Kep/Diklat/Kes/84 pada 23 Juli 1984. Tenaga pengajar SPK Fatima saat itu hanya berjumlah 2 orang, yakni Petrus Seer dan Sr. Joanna yang menangani angkatan pertama sejumlah 29 siswa dan lulus pada 27 Juni 1987. Petrus Seer mengungkapkan bahwa selama periode 1984-1986, SPK Fatima melaksanakan dua program penting, yakni mendirikan perpustakaan dengan bantuan biaya dari keluarga Sr. Joanna dan program bantuan biaya pendidikan bagi siswa yang tidak mampu secara financial yang diperoleh dari dana bantuan para donatur di luar negeri.
Di tengah berbagai kekurangan, SPK Fatima Parepare terus berkembang secara bertahap. Para siswa pada saat itu melaksanakan praktek kerja lapangan di wilayah kecamatan Soreang, Parepare. Mereka memberikan penyuluhan dan promosi kesehatan kepada masyarakat dengan bekerja sama bersama aparat desa setempat. Alhasil, beberapa alumni SPK Fatima Parepare bekerja di puskesmas tempat mereka pernah menjalani praktek. Beberapa alumni SPK Fatima dibiayai studi lanjut ke jenjang pendidikan tinggi untuk kemudian kembali dan membantu mengajar dan mengembangkan pada SPK Fatima. Setelah bertambahnya tenaga pengajar SPK Fatima, Petrus Seer berhenti mengajar dan melanjutkan pendidikan akta mengajarnya di Manado. Sambil menunggu keputusan pemerintah untuk konversi ke akademi karena muncul kabar bahwa program pendidikan SPK akan ditutup oleh pemerintah, maka Sr. Joanna, BKK berinisiatif mengadakan Sekolah Pekarya Kesehatan yang menerima lulusan SLTP untuk mengikuti kursus kesehatan selama 2 semester dan dipekerjakan khusus di RS Fatima, dan sekolah tersebut berhasil meluluskan 2 angkatan yang berjumlah sekitar 30 orang.
Tanggal 16 Desember 1991, SPK Fatima dipimpin oleh E.K. Harimurti, BSc yang menggantikan Sr. Joanna Van Miltenburg, BKK. Tahun 2001, merupakan babak baru lahirnya Akademi Keperawatan Fatima Parepare melalui SK Menteri Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial No. HK.00.06.1.1.0397 tentang penyelenggaraan Pendidikan Program Diploma 3 Keperawatan dengan adanya penutupan SPK oleh pemerintah. Pada masa itu, AKPER Fatima juga sempat membuka program pendidikan bidan yang hanya berlangsung 1 angkatan. Seiring dengan perubahan peraturan pemerintah, maka AKPER Fatima Parepare mengalami pengalihan pembinaan dari departemen kesehatan ke departemen pendidikan Nasional RI dengan nomor SK 96/D/O/2006 tanggal 16 Juni 2006. Sejak saat itu juga, AKPER Fatima Parepare mulai berdiri sendiri tanpa bergantung pada Rumah Sakit Fatima Parepare. E.K. Harimurti, BSc yang semula sebagai kepala SPK, diangkat menjadi Direktur pertama Akademi Keperawatan Fatima Parepare. Secara kronologis, Akademi Keperawatan (AKPER) Fatima Parepare resmi berdiri pada 20 Februari 2001.
Pada tanggal 29 September 2009 Perpanjangan AKPER Fatima Parepare telah disetujui Dirjen DIKTI dengan Nomor: 3496/D/T/K-IX/2009 tanggal 29 September 2009. Perpanjangan ijin Program Studi DIII Keperawatan Akademi Keperawatan Fatima Parepare, nomor: 11838/D/T/K-IX/2012 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah IX.
Perkembangan dan meningkatnya jumlah lulusan AKPER Fatima Parepare tidak lepas dari dukungan sarana dan prasarana pendidikan, yang salah satunya ialah dukungan dari Rumah Sakit Fatima Parepare sebagai rumah sakit afiliasi AKPER Fatima Parepare. Keberadaan rumah sakit sebagai bagian yang tak terpisahkan dari AKPER Fatima menjadi penyokong utama eksistensi kampus yang dijuluki sebagai “Green Campus” ini, karena dari Rumah Sakit Fatima itulah, lahirlah AKPER Fatima Parepare. Selain itu, Akademi Keperawatan Fatima Parepare juga didukung oleh Rumah Sakit Santa Teresa Marampa, Tana Toraja.
Tahun 2021-2023 dimulailah proses perubahan bentuk dari Akademi Keperawatan Fatima Parepare (Perguruan Tinggi Jenis Vokasi) menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Fatima Parepare (Perguruan Tinggi jenis Akademik) dengan pembukaan Program Studi baru yakni Program Studi Sarjana (S1) Administrasi Kesehatan. Izin perubahan bentuk dari Akademi Keperawatan Fatima Parepare menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatima Parepare disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI Nomor 488/E/O/2023 tentang Izin Perubahan Bentuk Akademi Keperawatan Fatima Pare-pare di Kota Parepare menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatima Pare-pare di kota Parepare Provinsi Sulawesi Selatan diselenggarakan oleh Yayasan Sentosa Ibu tanggal 6 Juni 2023; setelah beberapa kali gagal dalam proses pengajuan. Sejak Juni 2023, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatima Parepare menyelenggarakan 2 Program Studi, yakni Program Studi D-3 Keperawatan dan Program Studi Sarjana (S1) Administrasi Kesehatan. Sampai saat ini, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatima Parepare didukung oleh 2 unit Rumah Sakit milik Yayasan Sentosa Ibu, yakni Rumah Sakit Fatima Parepare Terakreditasi Paripurna (5 bintang) dari KARS dan Rumah Sakit Santa Teresa marampa, Tana Toraja terakreditasi Madya oleh KARS.
Saat ini institusi STIKES fatima Parepare telah terakreditasi BAIK oleh BAN-PT, serta dua program studi yang diselenggarakan juga telah terakreditasi oleh LAM-PTKes.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatima Parepare dalam penyelenggaraannya berkomitmen menghasilkan lulusan yang mampu bersaing di pusaran persaingan global baik dalam skala lokal, nasional maupun internasional. Target capaian lulusan minimal memiliki kompetensi yang sejalan dengan tujuan pendidikan UNESCO: learning to know, learning to be, learning to do, learning to live together. Oleh karena itu Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatima Parepare hendak mewujudkan suasana akademik yang berbudaya mutu ilmiah melalui berbagai kegiatan ilmiah baik dalam Proses Pembelajaran, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.

Visi 

“Menjadi Perguruan Tinggi dengan Tata Kelola Terbaik (Good Governance),
Berintegritas, Inovatif, Unggul, Dan Kompetitif berdasarkan Spiritualitas Kasih yang
Berwawasan Etika, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tahun 2035.”

Misi

  • Menyelenggarakan tata kelola perguruan tinggi yang transparan, adil, bertanggung jawab dan kredibel berwawasan berwawasan etika, Ilmu pengetahuan dan teknologi;
  •  Menyelenggarakan program pendidikan tinggi yang mengedepankan
    pembentukan karakteristik budi pekerti lulusan yang Unggul, Berintegritas, dan kompetitif berdasarkan Spiritualitas Kasih yang berwawasan etika, Ilmu pengetahuan dan teknologi.
  •  Menyelenggarakan Sistem Penjaminan Mutu Internal dalam menciptakan budaya mutu penyelenggaraan pendidikan yang berwawasan etika, ilmu pengetahuan dan teknologi;
  •  Melaksanakan pengembangan ilmu pengetahuan yang terintegrasi dalam kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat berwawasan etika, ilmu pengetahuan dan teknologi;
  • Melaksanakan program kerja sama dengan berbagai institusi dalam rangka pengembangan etika, ilmu pengetahuan dan teknologi;

Our Skilled Instructors

50
PROFESSIONAL INSTRUCTORS
87
NEW COURSES EVERY YEAR
25
LIVE SESSIONS EVERY MONTH
277
REGISTERED STUDENTS