Sukses menggelar Uji Publik Panitia Seleksi (Pansel) Satgas PPKS, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Fatima Parepare segera fasilitasi pembentukan Satgas PPKS kampus.

Pansel Satgas PPKS secara resmi melakukan seleksi dan merekomendasikan sejumlah calon Satgas PPKS untuk ditetapkan oleh pimpinan institusi sebagai unit khusus pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS), atau dikenal dengan Satuan Tugas (Satgas) PPKS STIKES Fatima Parepare.

Satgas PPKS akan menjalankan fungsi menyusun kebijakan dan atau regulasi serta petunjuk teknis pencegahan dan penanganan kekerasan seksual. Selain itu unit tersebut juga akan melaksanakan tugas sosialisasi, edukasi, pendampingan korban, advokasi hingga penyelesaian berbagai masalah terkait pelecehan dan kekerasan seksual di lingkungan kampus.

Satgas PPKS menduduki peran sentral juga sebagai unit bimbingan dan konseling bagi mahasiswa korban pelecehan dan kekerasan seksual, bekerjasama dengan bagian konseling baik di internal kampus maupun pihak luar.

Kegiatan uji publik Panitia Seleksi Satgas PPKS STIKES FATIMA Parepare menghadirkan 2 panelis, yakni Jumadi M., yang merupakan Kepala Dinas Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak kota Parepare, dan Dr. Ns. Henrick Sampeangin, S.Kep.,M.Kes., ketua STIKES FATIMA Parepare.

 

 

Ketiga Kandidat Pansel Satgas PPKS yang diuji publik adalah Ns. Petrus Taliabo, S.Kep.,M.Kes., kepala bagian Administrasi umum dan kepegawaian, Ns. Martina Malla, S.Kep.,M.M., selaku Kabag Akademik, serta Antonius Primus, SS., yang menjabat Sekretaris STIKES Fatima Parepare sekaligus pengelola penjamin mutu kampus.

Sebelum diuji oleh panelis, ketiga Kandidat Pansel mempresentasikan materi terkait satgas PPKS dan masalah kekerasan seksual.

Hadir dalam kesempatan itu civitas akademika STIKES Fatima Parepare, serta undangan dari kalangan perwakilan SMA/SMK se-kota Parepare.

Dalam penyampaiannya, Kepala Dinas Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan Anak kota Parepare mengapresiasi kemampuan dan kelayakan ketiga panelis.

“Saya mengikuti pemaparan ketiga calon Pansel Satgas PPKS, dan luar biasa bahwa materi dan tugas pokoknya sudah sangat dikuasai. Saya kira tidak ada hal yang perlu saya tanyakan lagi. Apalagi materi ketiganya saling melengkapi, sampai pemateri terakhir sangat lengkap menutup presentasi,” ujar Jumadi M., Selasa (30/4/2024).

 

“Saya berterima kasih kepada STIKES FATIMA Parepare, telah menghadirkan acara ini dan telah mendirikan Satgas PPKS, yang sebenarnya ini merupakan tugas saya sebagai kepala dinas DP3A Kota Parepare,” tambah Jumadi.

Ia kemudian membeberkan bahwa di Dinas DP3A banyak kasus kekerasan, terutama kekerasan seksual yang sedang ditangani. Dari tahun ke tahun kekerasan gender dan kekerasan seksual terus meningkat, termasuk di lingkungan satuan pendidikan dan yang paling tinggi terjadi di lingkungan kampus.

“Jika STIKES Fatima Parepare ingin bekerjasama atau melakukan studi terkait penanganan masalah kekerasan seksual, bisa datang ke kantor DP3A Kota Parepare. Kami siap untuk berbagi dan bekerja sama,” ucap Jumadi.

Sementara itu, Dr. Henrick Sampeangin menyampaikan agar Satgas PPKS yang dibentuk dapat bekerja maksimal. Lebih lanjut ia meminta Pansel menjelaskan terobosan apa yang dilakukan setelah Satgas PPKS terbentuk.

Antonius Primus selaku koordinator Pansel Satgas PPKS menyampaikan bahwa satgas PPKS akan mulai bekerja setelah terbentuk. Selain menyusun pedoman dan kebijakan, juga akan melaksanakan sosialisasi dan edukasi pencegahan dan penanganan kasus pelecehan dan kekerasan seksual.

“Harapan kami, Satgas PPKS yang terbentuk bisa efektif segera bekerja dalam bulan ini. Kami sudah melakukan seleksi calon Satgas PPKS STIKES Fatima Parepare, yang berjumlah 10 orang. Satgas PPKS terdiri dari dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa,” jelas Antonius Primus.

“Semua nama, Pansel dan Satgas PPKS STIKES Fatima Parepare sudah kami kirim ke kementerian pendidikan kebudayaan riset dan teknologi, serta ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi wilayah IX Sulawesi, melalui akun PPKS Kemendikbud Ristek,” tambah pria yang akrab disapa Primus.

Ia menerangkan bahwa Pansel Satgas PPKS telah menyelesaikan pelatihan di kementerian dan dinyatakan lulus. Sebab itu, uji publik ini merupakan tahap seleksi Pansel Satgas PPKS STIKES Fatima Parepare.

Acara ini berlangsung dengan lancar dan sukses. STIKES Fatima Parepare berkomitmen memerangi sungguh-sungguh berbagai potensi dan kekerasan di lingkungan kampus, terutama kekerasan seksual.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *